Saturday 1 June 2013

APA YANG KITA BACA DALAM SOLAT?

Saudara-saudara sesama Muslim!

Dalam khutbah yang telah lalu, saya sudah menjelaskan bagaimana solat mempersiapkan
manusia untuk melaksanakan ‘ibadat kepada Allah, yakni penghambaan dan kepatuhan
kepadaNya. Apa yang telah saya katakan tentang dengan solat tentu telah dapat kita
fahami. Seandainya seseorang mengerjakan solat secara teratur dan sadar bahwa hal itu
adalah wajib dan merupakan perintah Allah, walaupun ia tidak mengerti arti bacaan-
bacaan solat itu, namun rasa takut kepada Allah dan percaya bahwa Allah ada di mana-
mana dan selalu melihatnya, serta yakin bahwa suatu hari nanti ia akan dihadapkan
kepada pengadilanNya, maka semua fakta-fakta tersebut akan selalu terpelihara di dalam
hatinya. Kepercayaan bahwa ia hanyalah budak kepada Allah, bukan budak dari siapa-
siapa selainNya dan bahwa hanya Allahlah Penguasa dan Raja yang sebenarnya, akan
selalu hidup dalam hatinya. Kebiasaan taat menjalankan kewajiban dan kesungguhan
untuk melaksanakan perintah-perintah Allah akan tumbuh dalam dirinya. Semua sifat-
sifat yang perlu untuk mengubah seluruh hidup manusia menjadi penghambaan dan
peribadatan kepada Allah akan secara automatik berkembang dalam dirinya.

Sekarang saya ingin menekankan fakta bahwa bila orang tersebut mengerjakan solat
dengan penuh pengertian akan artinya, dan pemahaman akan bacaan-bacaannya, maka
bayangkanlah betapa besar pengaruh yang akan ditimbulkannya terhadap fikiran-
fikirannya, kebiasaan dan wataknya, dan betapa jauh kekuatan imannya akan
berkembang, serta betapa hidupnya akan memiliki bentuk dan gaya yang baru.

ADZAN DAN PENGARUHNYA

Pertama-tama, marilah kita teliti masalah adzan. Selama sehari semalam kita diseru lima
kali dengan kata-kata berikut:

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allah maha Besar, Allah maha Besar.

Asyhadu anla ilaha illallah.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.

Asyhadu anna M.uhammadarrasulullah.
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Hayya 'alas solah.
Mart mengerjakan solat.

Hayya 'alal falah.
Mari menuju kejayaan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

La ilaha illallah.
Tidak ada Tuhan selain Allah.

Lihatlah, betapa kuatnya panggilan ini! Betapa suara ini bergema lima kali sehari dan
mengingatkan kita bahwa "semua orang besar di dunia ini yang mendakwa diri sebagai
penguasa-penguasa adalah pembohong-pembohong belaka. Di seluruh langit dan bumi
hanya ada satu Wujud yang memiliki sifat kebesaran, dan hanya Dialah yang patut dipuja
dan disembah. Marilah kita menyembahNya. Dalam menyembahNya saja terletak
kejayaan kita di dunia dan di akhirat". Siapakah yang tidak akan tergugat hatinya
mendengar seruan-seruan ini? Bagaimana mungkin seseorang yang punya iman dalam
hatinya akan diam, acuh tidak acuh saja, mendengarkan seruan yang demikian perkasa,
dan tidak segera datang untuk bersujud di hadapan Allah?

WUDHU'

Ketika mendengar seruan adzan kita bangkit dari tempat duduk kita, dan pertama sekali
kita harus memeriksa apakah tubuh kita bersih atau tidak, apakah kita sudah
berwudhu' atau belum. Ini menunjukkan bahwa kita sadar bahwa pergi menghadap
Allah, Penguasa alam semesta adalah berbeda jauh sekali dengan urusan-urusan
keduniaan. Selain solat, semua pekerjaan-pekerjaan lain dapat dilakukan dengan keadaan
bagaimanapun juga. Tetapi untuk solat, adalah sangat tidak sopan untuk melakukannya
tanpa tubuh dan pakaian yang bersih, dan di atas semuanya, tanpa kesucian yang lebih
tinggi, yakni wudhu'. Dengan perasaan ini kita mulaMula memeriksa kebersihan badan
kita, lalu mengerjakan wudhu'. Apabila dalam berwudhu' itu kita mengingati Allah, dan
setelah selesai mengerjakannya kita membaca do'a yang diajarkan oleh Rasullullah saw,
maka tidak hanya badan kita saja yang bersih, Tetapi juga hati kita pun akan bersih
pula. Do'a tersebut ialah:

Asyhadu an-La ilaha illallahu wahdahu La syarika lahu waasyhadu anna muhammadan
'abduhuu wa rasuuluhu, allah-ummaj'alni minattawwabiina waj 'lni minal mutathahhirin.
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah sendiri, tidak ada sekutu bagiNya;
dan aku bersaksi bahwa Muham-mad adalah hamba dan UtusanNya. Ya Allah,
jadikanlah aku orang yang bertaobat dan jadikanlah aku orang yang suci".

TAKBIR

Setelah itu kita berdiri untuk melakukan solat dengan muka menghadap qiblat. Dalam
keadaan bersih dan rapi, kita berdiri di hadapan Penguasa alam semesta. Pertama-tama,
kita mengucapkan kata-kata:

Allahu Akbar.
"Allah Maha Besar".

Dengan pernyataan yang agung ini, kita mengangkat kedua tangan kita ke atas hingga
sampai ke telinga kita, seolah-olah kita melepaskan diri dari bumi dan semua yang ada
padanya. Lalu kita melipatkan tangan ke dada, hingga kita sekarang berdiri dengan
khidmat di hadapan Penguasa kita dengan tangan terlipat. Setelah itu kita memuji Allah
dengan kata-kata berikut:

TASBIH

Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa
ta 'ala jadduka wa la ilaaha ghairuk.
"Ya Allah, Maha Suci dan Maha terpujilah Engkau, Maha
Berkahlah NamaMu, Maha Tinggi KebesaranMu, dan tiada
Tuhan selain Engkau".

TA'AWWUDZ (BERLINDUNG KEPADA ALLAH)

A'udzubillahi minash shaithanirrajim.

"Aku berlindung kepada Allah dari gangguan dan kejahatan syaitan yang terkutuk".

BISMILLAH (DENGAN NAMA ALLAH)

Bismillahirrahmaniirahim.

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang".

HAMD (PUJIAN BAGI ALLAH)

Alhamdu lillahi rabbil 'alamin. Arrahmanirrahim. Malikiyaumiddin. Iyyaka na'budu wa
iyyaka nasta 'in. Ihdinashshira-thal mustaqima. Shirathalladzina an'amta 'alaihim.
Ghairilmaghdhubi 'alaihim wa ladhdhallin.

"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih,
Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya
Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
(Iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi ni'mat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
(Al-Qur'an, al-Fatihah,1:2-7)

"Amin! Ya Allah kabulkan do'a kami ini".

Sesudah itu kita membaca beberapa ayat al-Qur'an, yang masing-masing mengandungi
kebijaksanaan dan memiliki keindahan sendiri. Ayat-ayat al-Qur'an mengandungi
pengajaran-pengajaran, peringatan-peringatan, dan pelajaran-pelajaran, serta pengarahan
bagi kita untuk menuju jalan yang benar yang kita mohonkan dalam surah al-Fatihah.

BEBERAPA SURAH AL-QUR'AN
1. Al-'Ashr

Wal'ashri. Innal insana lafi khusrin. Illalladzina amanu wa’amilush shalihati wa tawa
shaw bil haqqi watawa shaw bishabbri.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalam soleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
(Al-Quran, al-Ashr, 103:1-3)

Surah ini mengajarkan kepada kita bahwa satu-satunya jalan bagi manusia untuk
selamat dari kehancuran dan kegagalan adalah iman dan amal saleh. Tetapi ini juga tidak
cukup. Harus ada kelompok orang-orang beriman dan yang saling tolong-menolong
dalam menjaga keutuhan din, dan dalam menegakkan din tersebut.

2. AI-Ma'un

Ara-aitalladzi yukadzdzibu biddin. Fadzalikalladzi yadu'-'ulyatim. Wa Ia yahudhdhu 'ala
tha'amil miskin. Fawailul lilmushallin. Alladzina hum 'an solatihim sahun. Alladzina
humyuraun. Wa yamna 'unal ma 'un.
"Tahukah kamu (orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang mengherdik anak
yatim, dan tidak memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang solat, (iaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya; orang-orang yang berbuat riya,
dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (Al-Qur'an, al-Ma'un,107:1-7).

Surah ini mengajarkan kepada kita bahwa menolong anak-yatim dan orang miskin
adalah keperluan dari ajaran sosial Islam. Tanpa ini manusia secara sosial tidak akan
boleh bertemu dan menempuh jalan Allah yang lurus.

3. Humazah

Wailul li kulli humazatil lumazah, Alladzi jama 'a ma law wa 'addadah. Yahsabu anna
ma lahu akhladah. Kalla layunbadzanna fil huthamah. Wa ma adrakamal huthamah.
Narullahil muqadah, Allati taththali'u 'alal af'idah. Innaha 'alaihim mu 'shadah. Fi
'amadim mumaddadah.

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta lagi
menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali
tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam huthamah. Dan
tahukah kamu apa huthamah itu? (iaitu) api(yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (naik) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang".
(Al-Qur'an, al-Humazah, 104:1-9)

Pendeknya, surah yang mana pun dari al-Qur'an yang kita baca dalam solat akan
memberikan kepada kita suatu pengajaran atau bimbingan dan menunjukkan kepada
kita perintah-perintah Allah yang harus kita ikuti di dunia ini.

RUKU' (MEMBONGKOK)

Setelah membaca ayat-ayat yang berisi pengajaran itu kita mengucapkan Allahu Akbar,
dan melakukan ruku'. Dengan menempatkan kedua tangan kita pada lutut, kita
membongkok di hadapan Allah dan mengucapkan:

Subhaana rabbial azim.

"Maha Suci Penguasaku yang Maha Agung'.

Sebanyak tiga, lima atau tujuh kali.
Kemudian kita berdiri tegak lagi dan mengucapkan:

Sami allahu liman hamidah.

"Allah mendengarkan kepada orang yang memujiNya”.

SUJUD

Kemudian, dengan mengucap Allahu Akbar kita bersujud dan mengucapkan beberapa
kali:

Subhana rabbial a 'la

"Maha suci Tuhanku yang Tinggi dan Luhur"

AT-TAHIYYAT (PENGHORMATAN)

Kemudian kita mengangkat kepala dengan mengucapkan Allahu Akbar dan duduk
dengan khidmat lalu membaca:

Attahiyyatu lillahi washshalawatu waththayyihatu, assalamu'alaika ayyuhan-nabiyu wa
rahmatullahi wa barakatuh. Assalamu 'alaina wa '-ala 'ibadullahishshalihin. Asyhadu
anla ilaaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu waRasuluh.

"Segala penghormatanku, do'a-do'a, dan semua hal yang baik adalah bagi Allah.
Semoga salam dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi, juga rahmat Allah dan berkahNya.
Semoga salam dilimpahkan kepada kami dan juga kepada semua hamba-hamba Allah
yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku juga bersaksi
bahwa Muhammad adalah Utusan Allah".

Sambil memberikan kesaksian ini, kita menaikkan telunjuk kita. Karena dalam solat,
hal ini merupakan pernyataan keimanan kita, dan perlu dilakukan untuk memberi
tekanan khusus dalam mengucapkan pernyataan iman kita itu. Setelah itu kita
membaca shalawat untuk Rasulullah saw.

SHALAWAT

Allahumma shalli ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin kama shallaita 'ala
Ibrahima wa ala ali Ibrahima innaka hami-dum majid. Allahumma barik 'ala
Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin kama barakta 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahima
innaka hamidum majid.

"Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammaddan keluarganya
sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan
keluarganya. Sungguh, engkau Maha Terpuji dan Maha Luhur. Ya Allah, limpahkanlah
berkah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan
berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sungguh engkau Maha Terpuji dan Maha
Luhur".

Setelah membaca shalawat ini kita berdo'a kepada Allah;

DO'A (PERMOHONAN)

Allahumma innii a 'uzu bika min azabi jahannam wa a 'uzubika min 'azabil qubri wa
a'uzu bika minfitnatilmasihiddaj-jal wa a 'uzu bika min fitnatil mahya wal mamati wa a
'uzubika minal maa-sini wal maghrim.

"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari siksa jahannam, aku berlindung kepadaMu
dari siksa kubur, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan dajjal yang menyesatkan,
yang merajalela di dunia, dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan dalam
hidup dan kematian. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari tanggungjawab perbuatan
dosa dan hutang budi".

SALAM (UCAPAN KESELAMATAN PADA WAKTU MENGAKHIRI SOLAT)

Setelah membaca do'a tersebut di atas, selesailah solat. Sekarang kita akan
mengundurkan diri dari hadapanNya, dan apakah hal pertama yang akan kita lakukan di
saat kita mau mengundurkan diri ini? Kita menolehkan kepala ke sebelah kanan dan
kiri dan memohonkan keselamatan dan rahmat bagi semua yang hadir dan juga bagi
seluruh makhluk:

Assalamu 'alaikum vwa rahmatullah

"Semoga keselamatan dan rahmat dilimpahkan Allah kepadamu".

Ini adalah seperti khabar baik yang kita bawa kepada dunia sekembali kita dari hadrat
Allah.

Yang tersebut di atas itu adalah solat yang kita lakukan diwaktu fajar di saat kita
bangun dari tidur sebelum kita memulakan pekerjaan sehari-hari kita. Kemudian
setelah sibuk selama beberapa jam dalam sesuatu pekerjaan, kembali kita datang ke
hadapan Allah pada tengah hari untuk melakukan solat lagi. Kira-kira tiga jam kemudian,
kembali kita solat lagi di petang hari. Setelah beristirehat dan atau bekerja lagi sampai
matahari terbenam, sekali lagi kita solat kembali. Dan akhirnya, setelah bebas dari
kesibukan dunia kita, maka sebelum kita tidur, kita menghadap ke hadrat Allah
kembali untuk yang terakhir kalinya. Apabila kita masih merasa kuat, kita mungkin
menambah solat yang terakhir ini dengan solat Witir, di mana pada rakaat yang terakhir
kita mengucapkan pernyataan ikatan yang teguh dengan Allah, yang disebut Du'a-i-
qunut. Qunut berarti pengakuan akan kerendahan diri, kehinaan dan penghambaan
terhadap Allah. Dengarkanlah kata-kata yang kita pakai dalam pernyataan itu.

Do'a-Qunut

Allahumma inna nasta'inuka wa nastaghfiruka wa nu'minu-bika wa natawakkalu 'alaika al
khaira wa nasykuruka wa lanakfuruka wa nakhla'u wanatruku manyyafjuruk.
Allahummaiyyaka na 'budu wa laka nushalli wa nasjudu wailaika nas 'a wa nahfidu wa
narju rahmataka wa nakhsya atabaka innaazabaka bil kuffari mulhiq,

"Ya Allah, kami meminta pertolongan kepadaMu dan memohon ampun kepadaMu, kami
beriman kepadaMu dan bertawakal kepadaMu serta memuji hanya kepadaMu. Kami
bersyukur kepadaMu dan tidak mengingkari ni'matMu. Kami akan memutuskan
hubungan dan meninggalkan orang yang membangkang kepada perintahMu, Ya Allah.
Ya Allah, hanya kepadaMu kami menghamba; kepadaMu kami mengerjakan solat dan
sujud; Engkaulah yang kami tuju, dan redhaMu lah yang kami cari. Kami mengharap
rahmatMu dan takut pada siksaanMu. Sungguh, siksaanMu yang pedih akan menimpa
mereka yang kafir.

No comments:

Post a Comment