Wednesday 16 December 2015

Tafsir Al-Kafirun

QURAN DAN TAFSIR

📝 Pemateri: Ust. AHMAD SAHAL HASAN, Lc.

📋 SURAT AL-KAFIRUN (Bag-1)

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

📌Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

📚SABAB NUZUL

Surat Al-Kafirun termasuk surat MAKIYAH, diturunkan terkait negosiasi yang dilakukan beberapa tokoh Quraisy kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar beliau mau melakukan kompromi dan pencampuran aqidah dan ibadah. Mereka yang menawarkan kompromi ini, semuanya meninggal dalam kekafiran.

Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah dengan sanadnya meriwayatkan peristiwa ini:

لَقِيَ الْوَلِيْدُ بْنُ الْمُغِيْرَة وَ الْعَاصُ بْنُ وَائِلٍ وَ الأَسْوَدُ بْنُ الْمُطَّلِبِ وَ أُمَيَّةُ بْنُ خَلَفٍ رَسُوْلَ اللهِ فَقَالُوا: يَا مُحَمَّدُ، هَلُمَّ فَلْنَعْبُدْ مَا تَعْبُدُ، وَتَعْبُدْ مَا نَعْبُدُ، ونُشْرِككَ فِي أَمْرِنَا كُلِّهِ، فَإِنْ كَانَ الَّذِي جِئْتَ بِهِ خَيْرًا مِمَّا بِأَيْدِيْنَا، كُنَّا قَدْ شَرِكْنَاكَ فِيْهِ، وَأَخَذْنَا بِحَظِّنَا مِنْهُ، وَإِنْ كَانَ الَّذِي بِأَيْدِيْنَا خَيْرًا مِمَّا فِي يَدَيْكَ، كُنْتَ قَدْ شَرِكْتَنَا فِي أَمْرِنَا، وَأَخَذْتَ مِنْهُ بِحَظِّكَ. فَأَنْزَلَ اللهُ: {قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ} حَتَّى انْقَضَتِ السُّوْرَةُ. (تفسير الطبري، 24/662)

📌Al-Walid bin Al-Mughirah, Al-‘Ash bin Wa-il, Al-Aswad bin Al-Muthalib dan Umayah bin Khalaf telah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka berkata: Wahai Muhammad, marilah (bersepakat), kami menyembah apa yang engkau sembah, dan engkau menyembah apa yang kami sembah dan kami akan melibatkanmu dalam semua urusan kami. Jika yang engkau bawa lebih baik daripada yang ada pada kami, berarti kami telah membersamaimu dan mengambil bagian kami darinya. Dan bila yang ada pada kami lebih baik dari yang ada padamu, berarti engkau telah membersamai kami dan mengambil bagianmu darinya. Maka Allah menurunkan “Qul Ya Ayyuha-l Kafirun” hingga akhir surat. (Tafsir Ath-Thabari, 24/662).

Cukup banyak riwayat seperti ini tentang sabab nuzul surat Al-Kafirun. Meskipun satu persatu dari riwayat-riwayat itu tidak sampai pada derajat shahih, namun secara keseluruhan saling menguatkan satu sama lain, sehingga disimpulkan bahwa substansi atau makna riwayat tersebut adalah shahih.

📚KEUTAMAAN SURAT AL-KAFIRUN

🔷PELEPAS DIRI DARI KEMUSYRIKAN

عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ لِنَوْفَلٍ: «اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا، فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ» (رواه أبو داود – صحيح)

📌Dari Farwah bin Naufal dari ayahnya (Naufal) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Naufal: Bacalah Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun kemudian tidurlah setelah selesai membacanya, karena sesungguhnya ia adalah pembebasan dari kemusyrikan. (HR. Abu Dawud – Shahih).

🔷SURAT AL-KAFIRUN SETARA SEPEREMPAT AL-QURAN

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضي الله عنهما – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: «{قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ، وَ {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} تَعْدِلُ رُبُعَ الْقُرْآنِ» (رواه الترمذي وابن ماجه – حسن)

📌Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Qul Huwa-Llaahu Ahad setara sepertiga Al-Quran, dan Qul Yaa Ayyuhal-Kaafirun setara seperempat Al-Quran. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah – Hadits hasan).

Maksudnya setara pahalanya dengan membaca seperempat Al-Quran, seperti penjelasan tentang surat Al-Ikhlas di materi sebelum ini.

Syihabuddin Al-Alusi rahimahullah mencoba menemukan alasan mengapa surat Al-Kafirun setara dengan seperempat Al-Quran. Diantara penjelasannya:
Maksud kandungan Al-Quran ada empat, yaitu: penegasan kekhususan ibadah hanya untuk Allah, penegasan berlepas diri dari ibadah kepada selain Allah, penjelasan hukum-hukum syariat, dan penjelasan tentang keadaan akhirat. Surat Al-Kafirun berisi salah satunya yakni berlepas diri dari ibadah kepada selain Allah, sehingga ia setara dengan seperempat Al-Quran.
Atau karena Al-Quran berisi empat hal: ibadat, muamalat, jinayat (hukuman atas kejahatan), dan munakahat (hukum pernikahan), dan surat Al-Kafirun berbicara tentang yang pertama. (Ruh Al-Ma’ani, 15/485).

🔹(Bersambung)🔹

No comments:

Post a Comment