Monday 14 May 2012

MAKNA ISLAM

Islam bermakna Kepatuhan dan kesungguhan menjalankan kewajiban kepada Allah. Islam bermakna memasrahkan diri kepada Allah. Islam bermakna mengorbankan kebebasan dan kemerdekaan diri sendiri demi Allah. Islam bermakna menyerahkan diri di bawah kekuasaan kerajaan dan kedaulatan Allah. Seseorang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah adalah seorang Muslim, dan seorang yang mempercayakan urusan-urusannya kepada dirinya sendiri atau kepada siapapun selain Allah bukanlah seorang Muslim.   


Mempercayakan segala urusan kepada Allah berarti menerima bimbingan Allah yang diberikan melalui Kitab SuciNya dan bimbingan yang diberikan oleh RasulNya, dengan tidak mengajukan keberatan sedikit pun kepada keduanya. Selanjutnya hanya al-Qur'an dan Sunnah Rasul sajalah yang harus diikuti dalam setiap masalah kehidupan. Sekali lagi yang dapat dinamakan seorang Muslim hanyalah orang yang rela mengetepikan pemikirannya sendiri, adat kebiasaan masyarakat dan dunia serta nasihat-nasihat dari orang lain, selain nasihat dari Allah dan RasulNya. Seorang Muslim adalah orang yang dalam setiap persoalan selalu merujuk dengan Kitab Allah dan kata-kata RasulNya, untuk mengetahui apa yang harus ia lakukan dan apa yang tidak boleh ia lakukan. Seorang Muslim adalah orang yang mau menerima tanpa ragu-ragu sedikit pun petunjuk apa saja yang didapatnya dari Allah dan RasulNya, dan menolak apa pun yang dilihatnya bertentangan dengan petunjuk Allah dan RasulNya, karena ia telah mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Dan tindakan mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah inilah yang menjadikan seseorang dapat disebut seorang Muslim. Sebaliknya, seseorang tidaklah dapat dinamakan seorang Muslim bila ia tidak bergantung pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul, tetapi melaksanakan apa yang dikatakan oleh fikirannya sendiri, atau mengikuti apa yang diperbuat oleh nenek moyangnya, atau menyesuaikan diri dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya dan oleh orang-orang di dunia pada umumnya, tanpa mencari petunjuk dalam al-Qur'an dan Sunnah tentang bagaimana menangani urusan-urusannya, atau bila ia tahu apa yang diajarkan oleh al-Qur'an dan Sunnah tetapi ia berkeberatan untuk menurutinya dengan mengatakan: "Ah, ini tidak sesuai dengan akal fikiran saya, karena itu saya tidak boleh menerimanya", atau " Karena ajaran al-Our'an dan Sunnah ini bertentangan dengan ajaran nenek moyang saya, maka saya tidak akan mengikutinya", atau " Karena masyarakat dan orang-orang di seluruh dunia tidak menyetujui ajaran al-Qur'an dan Sunnah, maka saya juga tidak akan menyetujuinya". Orang yang berpandangan seperti ini tidak dapat dinamakan seorang Muslim, dan bila ia menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Muslim, ia hanyalah seorang pendusta.

No comments:

Post a Comment