Sunday 17 March 2013

APAKAH KALIMAH KHABITSAH ITU?


Sebagai lawan dari kalimah thayyibah, adalah kalimah khabitsah. Apakah arti kalimah
khabitsah? Kalimat ini berarti: Tuhan tiada di dunia ini, yang ada hanyalah seseorang
atau sesuatu, bukan Allah, yang memiliki dan melaksanakan kekuasaan ketuhanan.
Fikirkanlah! Adakah pernyataan yang lebih palsu dan tidak berdasar daripada pernyataan
ini? Adakah sesuatu di dunia ini yang memberi kesaksian atas kebenarannya? Kaum
atheis mengatakan "Tuhan tidak ada". Tetapi semua yang ada di langit dan di bumi
menentang kaum tersebut dan mengatakannya sebagai pendusta. Semua yang ada di
langit dan di bumi beserta seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini, adalah ciptaan
Allah, dan Allah pulalah yang telah memberi kaum atheis tersebut lidah yang dipakainya
untuk mengatakan kedustaan itu. Kaum musyrikin mengatakan bahwa ada kekuatan-
kekuatan lain yang menjadi sekutu-sekutu Allah dalam ketuhananNya. Bahwa sekutu-
sekutu itu juga ikut memelihara dan menguasai alam semesta ini. Bahwa sekutu-sekutu
itu juga memiliki kekuasaan untuk menentukan dan mengubah nasib manusia. Bahwa
sekutu-sekutu itu mempunyai hak untuk mendatangkan keuntungan, kerugian dan
bencana kepada manusia. Bahwa sekutu-sekutu itu juga turut mendengarkan doa-doa
manusia dan mengabulkannya. Bahwa mereka juga berhak untuk ditakuti dan
memperoleh kepercayaan manusia. Bahwa perintah-perintah mereka juga berlaku di
bumi Tuhan ini, dan hukum-hukum yang mereka buat juga berhak untuk ditaati di
samping hukum-hukum Allah. Begitulah kata orang-orang musyrik tersebut. Menjawab
pernyataan-pernyataan ini, seluruh yang ada di langit dan di bumi mengatakan bahwa
semua itu adalah kebohongan semata-mata yang bertentangan sama-sekali dengan
kenyataan-kenyataan. Maka fikirkanlah, bagaimana seseorang yang percaya pada kalimat
yang batil seperti ini dan hidup sesuai dengan ajarannya dapat berjaya di dunia dan di
akhirat? Karena rahmatNya lah, bahwa Allah masih memberi kesempatan kepada orang-
orang seperti ini dan masih memberi rezeki kepada mereka. Dengan demikian, kekuatan-
kekuatan bumi dan langit pun hanya sedikit yang mau memberikan keperluan hidup
kepada mereka sebagaimana yang diberikan kepada semak-semak dan tumbuh-tumbuhan
liar ; tetapi tidak satu pun makhluk dan benda di alam semesta ini yang mengakui bahwa
mereka harus menolongnya atau menyokongnya dengan sepenuh tenaga. Nasib orang-
orang seperti ini adalah ibarat tumbuh-tumbuhan yang tumbuh semau-maunya,
sebagaimana yang telah diceritakan di atas.

No comments:

Post a Comment