Monday 25 March 2013

TUJUAN KALIMAH THAYYIBAH: MEMPERBAHARUI PENGETAHUAN DAN PERBUATAN


Sekarang timbul pertanyaan lagi megenai tujuan membaca kalimah thayyibah. Kita
telah menjawab bahwa tujuannya adalah untuk membedakan antara nasib akhir
seorang, Muslim dan nasib akhir seorang kafir. Nah, setelah mendapat penjelasan tentang
arti hasil akhir yang diperoleh di akhirat, maka kita mesti mempertimbangkan kembali
jawaban kita. Sekarang kita mesti mengatakan bahwa tujuan membaca kalimah
thayyibah adalah untuk memperbaharui pengetahuan dan perbuatan seseorang agar ia
dapat memperoleh kedudukan yang baik di akhirat nanti. Kalimat ini mengajarkan
kepada manusia untuk menanami ladang dunia dengan tanaman yang baik, dan
merawatnya dengan baik pula, agar hasilnya nanti dapat dipetiknya di akhirat. Apabila
seseorang tidak beriman kepada kalimah thayyibah ini, bagaimana ia dapat bercocok
tanam di ladang dunianya dan dari mana ia akan memperoleh hasil di akhirat nanti? Dan
bila seseorang hanya mengucapkan kalimat tersebut di mulut saja, tetapi perbuatan dan
tingkahlakunya tetap sama dengan seorang kafir, maka kita tentu akan mengatakan
bahwa pengucapan kalimat syahadatnya yang sedemikian itu adalah sia-sia saja.
Tidak ada alasan mengapa nasib akhir orang seperti itu harus berbeda dari seorang kafir.
Bagaimana sekalipun, ia tidak boleh menuntut apa-apa dari Allah dengan hanya
mengucapkan kalimat syahadat di mulut saja, serta tidak pula mempelajari cara
menanami ladang dunianya. Bahkan ia pun tidak menanaminya sama-sekali dengan
tanaman yang baik. Sebaliknya, ia telah menaburkan duri sepanjang masa hidupnya.
Bagaimana ia dapat berharap untuk mendapatkan kebun yang berbuah lebat di dunia yang
akan datang nanti? Seperti telah saya terangkan kepada kita dengan contoh-contoh,
adalah sia-sia dan tidak ada gunanya untuk melakukan sesuatu yang bila dikerjakan atau
tidak dikerjakan hasilnya adalah sama saja. Obat yang tidak bisa mengubah keadaan
orang yang sakit menjadi lebih baik bukanlah Obat namanya. Sama halnya, bila setelah
membaca kalimat syahadat, pengetahuan dan tingkahlaku orang yang bersangkutan masih
tetap sama dengan orang yang tidak membaca kalimat tersebut, maka perbuatannya
membaca kalimat tersebut adalah tidak berarti apa-apa. Apabila hidup seorang Muslim
di dunia ini tidak berbeda dengan hidup seorang kafir, bagaimana hidupnya di akhirat
nanti dapat berbeda dengan hidup seorang kafir.

No comments:

Post a Comment