Wednesday 20 March 2013

PENGETAHUAN APA YANG DIAJARKAN OLEH KALIMAH THAYYIBAH?


Sekarang timbul pertanyaan: Pengetahuan apakah yang diberikan oleh kalimah thayyibah
kepada orang yang membacanya? Juga perbedaan apakah yang timbul dalam perbuatan
dan tingkahlaku seorang Muslim dan seorang kafir setelah si Muslim memperoleh
pengetahuan ini?

1. Penghambaan diri kepada Allah

Hal pertama yang kita pelajari dari kalimat ini adalah bahwa kita adalah budak dari
Allah dan bukan budak dari siapa pun yang lain. Setelah mengetahui hal ini, maka secara
langsung kita akan mengerti bahwa di dunia ini kita harus berbuat sesuai dengan
kehendak Dia yang menjadi Tuan dan Pemilik kita, karena bila kita berbuat
bertentangan dengan kehendakNya, berarti kita telah memberontak terhadapNya.

2. Kepatuhan kepada Muhammad

Setelah memahami hal di atas, maka pengetahuan kedua yang kita peroleh dari kalimat
ini adalah bahwa Muhammad saw adalah Utusan Allah. Dan setelah mengetahui hal ini,
jelaslah, dengan sendirinya cara-cara yang kita tempuhi dalam menanami dan merawat
ladang dunia kita, mestilah menurut cara-cara yang telah diajarkannya kepada kita.
Bila kita mengikuti cara yang diajarkannya, maka kita akan memperoleh hasil yang
baik di akhirat nanti. Tetapi bila kita bekerja tidak sesuai dengan cara yang
diajarkannya, maka berarti kita hanya menanam duri saja di dunia ini dan akan
menuai duri pula di akhirat nanti.

PERBUATAN MESTI SESUAI DENGAN PENGETAHUAN

Setelah memiliki pengetahuan ini, maka perbuatan-perbuatan dan perilaku kita haruslah
sesuai dengan pengetahuan kita. Bila kita percaya bahwa suatu hari nanti kita akan
mati, bahwa sesudah mati kita akan hidup lagi, dan dalam hidup sesudah mati kita
harus makan dari hasil tanaman kita di dunia ini, maka tidaklah mungkin bagi kita
untuk menyimpang dari cara-cara yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah saw dan
menempuh cara-cara lain dalam menanami ladang dunia kita. Mengapa kita bercocok
tanam di ladang dunia ini? Karena kita yakin bahwa kita tidak akan memperoleh hasil
tanpa bercocok-tanam, dan tanpa hasil tanaman, kita akan mati kelaparan. Sekiranya
kita tidak yakin akan hal ini, dan Sekiranya kita mengira bahwa kita akan bisa
memperoleh hasil tanpa bertanam, atau bahwa kita bisa menghilangkan lapar tanpa
makanan, tentu kita tidak akan bersusah-payah bercocok-tanam di ladang dunia ini. Jadi
kita boleh menilai posisi kita berdasarkan hal ini. Seseorang yang di mulut mengakui
Allah sebagai Pemilik dan PenguasaNya dan Muhammad saw sebagai Utusan Allah, dan
juga percaya akan hidup sesudah mati, tetapi perbuatan-perbuatan dan tingkahlakunya
bertentangan dengan ajaran-ajaran al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah, maka imannya yang
demikian itu adalah iman yang lemah. Sebagaimana ia yakin bahwa ia tidak akan
memperoleh hasil tanpa bertanam, demikian pula apabila ia yakin bahwa tanamannya
yang buruk akan menghasilkan buah yang buruk pula, tentulah ia tidak akan lengah
tentang hal ini. Tidak seorang pun yang dengan sengaja dan sadar mau menanam duri
untuk dirinya. Hanya orang yang tidak percaya bahwa benih duri akan menghasilkan
duri sajalah, dan bahwa duri itu akan merugikan dirinya sendiri sajalah, yang akan
melakukan hal itu. Kita tentu tidak akan mau dengan sadar memegang bara api karena
kita yakin bahwa bara itu akan membakar tangan kita. Hanya bayi kecil dan orang
gila sajalah yang mau menaruh tangannya dalam api, karena memang tidak tahu
akibatnya.

No comments:

Post a Comment