Wednesday 13 March 2013

KALIMAH THAYYIBAH DAN KALIMAH KHABITSAH


Dengan kalimat ini seseorang masuk Islam, dan tidak seorang pun dapat menjadi
Muslim yang sejati kecuali bila ia telah benar-benar memahami kalimat ini dan membentuk
hidupnya menurut ajaran kalimat ini.
Allah telah memberikan definisi kalimat ini dalam Kitab SuciNya sebagai berikut.

"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka
selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang
telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikit pun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan
orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki".
(Al-Qur'an, lbrahim, 14:24-27)

Maksud perumpamaan di atas ialah bahwa kalimah thayyibah itu adalah laksana
sebuah pohon dari jenis yang bagus, yang akar-akarnya teguh dalam tanah dan cabang-
cabangnya tersebar di angkasa, sementara ia terus-menerus menghasilkan buah yang baik
sebagaimana diperintahkan Allah kepadanya. Berlawanan dengan ini, perumpamaan
kalimah khabitsah, yakni kepercayaan yang salah dan pandangan hidup yang sesat,
adalah seperti tanaman jenis yang buruk, yang tumbuh semau-maunya, tetapi akarnya
menempel saja di permukaan tanah dan mudah sekali tercabut dengan sebuah tarikan
saja, karena akar-akarnya tidak masuk ke dalam tanah.

Ini adalah perumpamaan yang indah, yang apabila kita menghayatinya, kita akan
memperoleh pelajaran yang sangat berharga daripadanya. Cobalah perhatikan: contoh
kedua-dua jenis pohon itu ada di sekitar kita. Yang satu adalah pohon mangga.
Alangkah kuat akarnya, alangkah tinggi tumbuhnya, alangkah banyak cabangnya, dan
rimbun daunnya, alangkah bagus buahnya. Mengapakah pohon ini mempunyai
kedudukan seperti ini? Sebabnya ialah benihnya ampuh sekali. la memang berhak untuk
menjadi sebuah pohon. Dan hak ini adalah hak yang betul-betul asli, sehingga ketika ia
mengajukan keperluannya, maka tanah, air, udara, panasnya siang dan dinginnya malam -
pendeknya seluruh unsur yang terlibat dalam pertumbuhannya - mengakui hak tersebut,
dan apa pun yang diminta oleh pohon ini kepada mereka, mereka berikan kepadanya.
Demikianlah, atas dasar kekuatan nilai dirinya, ia tumbuh menjadi sebuah pohon yang
besar dan dengan mengeluarkan buah yang manis ia juga membuktikan bahwa ia berhak
untuk menjadi pohon dengan ukuran demikian, dan bahwa pertolongan yang diberikan
kepadanya oleh gabungan kekuatan-kekuatan bumi dan langit adalah memang sudah
seharusnya. Sesungguhnya, telah menjadi kewajiban mereka untuk berbuat demikian
karena kekuatan yang terkandung dalam tanah, air, udara dan unsur-unsur lain yang
terlibat dalam pertumbuhan sebuah pohon, adalah dimaksudkan untuk membantu pohon
yang berjenis baik.

Berlawanan dengan pohon ini, adalah semak-semak, pohon willow dan tumbuh-
tumbuhan liar lainnya. Kekuatan apa yang mereka miliki? Cuma akar lemah yang dapat
dicabut oleh seorang anak kecil sekalipun. Begitu lunak dan lemahnya tumbuh-
tumbuhan ini hingga bila ada taufan sedikit saja, mereka akan terbongkar dari tempat
tumbuhnya. Bila kita menyentuhnya, duri-durinya akan menusuk tangan kita. Bila kita
makan buahnya, lidah kita akan terasa pahit. Hanya Allah lah yang tahu berapa banyak
dari tumbuh-tumbuhan ini yang setiap hari tumbuh dan terbongkar dari tanah. Mengapa
keadaan mereka sedemikian? Sebabnya ialah karena mereka tidak memiliki kekuatan
nilai diri dan kemampuan diri seperti yang dimiliki oleh pohon mangga. Memang, apabila
tidak ada pohon bermutu tinggi yang tumbuh, bumi akan bosan menganggur, lalu
membantu semak-semak untuk tumbuh. Air juga ikut membantu sedikit dan udara
memberi sedikit bahan makanan. Tetapi tidak ada satu pun unsur di langit maupun di
bumi yang mau mengakui hak hidup tumbuh-tumbuhan ini. Itulah sebabnya mengapa
bumi tidak mengizinkan akar-akarnya untuk masuk dalam-dalam kepadanya. Air tidak
rela memberi makanan dengan sepenuh hati dan udara tidak mau membantu mereka
untuk tumbuh subur. Dan bila dengan makanan yang sedikit ini, tumbuh-tumbuhan jahat
ini tumbuh dengan bau yang busuk, batang yang berduri dan beracun, itu adalah bukti
bahwa kekuatan-kekuatan bumi dan langit tidak dimaksudkan untuk membantu
tumbuhnya tumbuh-tumbuhan seperti itu. Sudah lebih dari cukup bagi mereka bila
mereka dibiarkan tumbuh dan hidup di muka bumi ini.
Itulah dua contoh yang perlu kita renungkan, sebelum kita berfikir mengenai,
perbedaan antara kalimah thayyibah dan kalimah khabitsah.

No comments:

Post a Comment